Kereta api (listrik) rata2 melaju diatas 100 KM/Jam, dengan kecepatan sekencang itu, pasti penumpang didalamnya akan merasakan getaran bukan? “kan di kereta udah ada pegasnya?” , iya benar, tapi ternyata pegas ini kurang mumpuni buat nahan goncangannya, jadi dipakailah kerikil dibawah bantalan rel keretanya.
Lihat Selengkapnya...
Itu adalah tujuan utamanya, namun ternyata ada efek lain yang menguntungkan dibalik penggunaan kerikil ini looh., yaitu, rumah2 yang berada di sekitar bantaran rel kereta api akan berkurang getarannya, ini karena guncangan yang diakibatkan laju kereta akan “diserap” oleh bantalan kerikil2 ini, jadi begitu getaran merambat kearah rumah terdekat, getarannya tidak akan sebesar kalau tidak dipasangi kerikil dibawah rel-nya.
Dan juga, penggunaan kerikil2 ini juga bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan apabila terjadi kecelakaan kereta (semoga tidak pernah), ini seperti yang aku bilang di paragraf atas barusan yaitu “menyerap” . Saat terjadi kecelakaan kereta, kereta akan keluar dari jalurnya, dan mungkin terguling, nah dengan adanya kerikil ini, kereta yang terguling ini ditahan oleh kerikil yang berfungsi seperti spons besar, kerusakan-pun dapat diminimalisir ketimbang tanpa menggunakan kerikil.
Bayangkan kita kalau naik sepeda kemudian terjatuh di kerikil, lebih parah mana jatuh di kerikil atau jatuh di tanah langsung? Tentu lebih parah jika jatuh di tanah bukan? Yap, seperti itulah analoginya .
Seperti itulah ceritanya., smoga bermanfaat bagi semuanya., ada yang mau berbagi komentar?
sumber :
here